Tugas bahasa adalah Kumpulan Puisi, Cerpen, Novel, Bahasa Sunda dan lain lain


Senin, 14 Oktober 2019

Kumpulan Puisi Karangan Sendiri Bagian II

| Senin, 14 Oktober 2019

Mengambung dari Bagian I, sekarang penulis akan meneruskan puisi karangan sendiri. Kenapa tidak disatukan, yang supaya dianggap banyak postnya.




Ada Cinta
Ada apa dengan matamu
Ada apa dengan bibirmu
Tatapanmu tajam saat itu
Senyuman manis kau lempar padaku
                Aku tersipu malu
                Aku menunggu sampai jemu
                Tak Nampak kata indah merayu
                Biar saja ku diam membisu
                Ini hanya masalah waktu
Mungkin ku dituntut sabar hati
Dalam pengadilan cinta yang murni
Walau rasa ini terpenjara sampai mati
Ku yakin kaulah teman hatiku ini



Benci dan Rindu
Ketika kita menjauh aku merindu
Hanya terbaik terlintas dalam bayanganku
Ketika kita dekat aku jemu
Hanya terjelek menyesakkan dadaku
                Tuhan tolonglah aku
                Tolong hapus amarah dalam dadaku
Tanamkanlah selalu cinta di hatiku
Biarkanlah kasih sayang  ini terwujud sepanjang hidupku




Cinta
Cinta itu nyaman
Cinta itu indah
Cinta itu saling menyayangi
Cinta itu saling mengasihi
                Jangan bilang cinta
                Jika kau menyakiti
                Jangan mengaku punya cinta
                Jika kau miskin hati



Aku bisa
Mulut semua orang disekelilingku sangat tajam
Setajam ujung tombak yang kan dihempaskan
Sekilas langsung tertancap ke ulu hati
                Ku kepalkan tangan
Ku Tarik nafas dalam-dalam
Ku tahan jeritan
Ku hanya berdoa kepada Tuhan
Ku harap diberi kekuatan
Agar luka di hatiku sembuh
                Saat itu aku akan melawan
                Akan aku buktikan
                Aku tak terkalahkan



Aku adalah aku
Mengapa harus kau paksakan maumu
Aku ya aku
Aku ingin berjalan sendiri
Kau tak mau disamakan
Kau tak mau dibandingkan
Kau sendiri yang selalu menyamakan
Kau sendiri yang selalu membandingkan
Tahukah kau
Apa yang kau bicarakan tak pernah aku dengarkan
Aku anggap kaleng rombeng yang memekakan telinga

Semoga suatu saat nanti kau paham


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar