Mengambung dari Bagian I, sekarang penulis akan meneruskan puisi karangan sendiri. Kenapa tidak disatukan, yang supaya dianggap banyak postnya.
Ada Cinta
Ada apa
dengan matamu
Ada apa
dengan bibirmu
Tatapanmu
tajam saat itu
Senyuman
manis kau lempar padaku
Aku tersipu malu
Aku menunggu sampai jemu
Tak Nampak kata indah merayu
Biar saja ku diam membisu
Ini hanya masalah waktu
Mungkin ku dituntut
sabar hati
Dalam
pengadilan cinta yang murni
Walau rasa
ini terpenjara sampai mati
Ku yakin
kaulah teman hatiku ini
Benci dan Rindu
Ketika kita
menjauh aku merindu
Hanya
terbaik terlintas dalam bayanganku
Ketika kita
dekat aku jemu
Hanya
terjelek menyesakkan dadaku
Tuhan tolonglah aku
Tolong hapus amarah dalam dadaku
Tanamkanlah selalu cinta di hatiku
Biarkanlah kasih sayang ini terwujud sepanjang hidupku
Cinta
Cinta itu
nyaman
Cinta itu
indah
Cinta itu
saling menyayangi
Cinta itu saling
mengasihi
Jangan bilang cinta
Jika kau menyakiti
Jangan mengaku punya cinta
Jika kau miskin hati
Aku bisa
Mulut semua
orang disekelilingku sangat tajam
Setajam
ujung tombak yang kan dihempaskan
Sekilas
langsung tertancap ke ulu hati
Ku kepalkan tangan
Ku Tarik nafas dalam-dalam
Ku tahan jeritan
Ku hanya
berdoa kepada Tuhan
Ku harap
diberi kekuatan
Agar luka
di hatiku sembuh
Saat itu aku akan melawan
Akan aku buktikan
Aku tak terkalahkan
Aku adalah aku
Mengapa
harus kau paksakan maumu
Aku ya aku
Aku ingin
berjalan sendiri
Kau tak mau disamakan
Kau tak mau dibandingkan
Kau sendiri yang selalu menyamakan
Kau sendiri yang selalu membandingkan
Tahukah kau
Apa yang
kau bicarakan tak pernah aku dengarkan
Aku anggap
kaleng rombeng yang memekakan telinga
Semoga
suatu saat nanti kau paham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar